Dalam situasi pandemi Covid-19 ini terdapat beberapa kendala dalam sektor bisnis. Pengusaha memikirkan bisnis yang dijalankan akan mengalami kebangkrutan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan gulung tikar. Misalnya saja dalam hal pengelolaan stok barang yang tidak optimal. Pengelolaan persediaan stok barang berperan sangat penting. Pengelolaan stok barang dapat membuat sebuah perencanaan yang tepat sasaran dalam proses produksi dan stok barang kedepannya. Dalam Pandemi Covid-19 ini perusahaan cenderung sulit untuk menjual produknya secara optimal sehingga ketersediaan barang di perusahaan melimpah. Akhirnya perusahaan mau tidak mau menjual produknya walaupun mengalami kerugian atau bahkan membuang produk yang sudah melewati tanggal kadaluarsa.
Bagi pelaku bisnis jika menemukan kendala dalam hal menyusun sebuah laporan keuangan bisa download aplikasi dimulainol khusus untuk pengguna android.
Untuk mengelola persediaan barang terdapat beberapa metode dipakai dalam pengelolaan barang. Mari kita baca metode apa saja dalam pengelolaan barang.
Metode FIFO
FIFO atau disebut juga dengan First In First Out. Sebuah metode dimana sebuah barang yang masuk pertama kali dan juga harus dikeluarkan pertama kali. Ada beberapa jenis usaha yang menggunakan metode FIFO ini misalkan saja penjual makanan maupun minuman yang memiliki expired/kadaluarsa yang pendek sehingga barang tersebut harus dijual dengan cepat.
Metode FEFO
Metode FEFO ini sama dengan metode FIFO dimana barang yang memiliki expired/kadaluarsa yang pendek dijual terlebih dahulu kepada pelanggan. Yang menjadi pembeda adalah dalam segi masuknya barang. Jika menggunakan metode FEFO penjual tidak memikirkan barang yang masuk terlebih dahulu tetapi melihat kapan barang tersebut expired. Seperti contohnya di sebuah apotek dimana obat yang memiliki masa kadaluarsa yang pendek maka obat itu akan ditempatkan pada urutan terdepan. Sehingga obat tersebut dapat dilihat pelanggan yang datang ke apotek.
Metode LIFO
Last In First Out dimana metode ini kebalikan dari metode FIFO. Menggunakan barang yang masuk terakhir untuk dijual lebih awal. Sedangkan barang yang masuk pertama kali akan dijual pada kemudian hari. Dapat dicontohkan misalkan saja penjual pakaian. Penjual akan melakukan pengamatan pakaian yang sedang tren masa kini. Tidak memikirkan kapan barang itu masuk. Jika ada baju yang saat ini tren, penjual akan menjual barangnya karena minat pelanggan dengan barang tersebut mengalami peningkatan. Dengan demikian pakaian yang belum terjual akan dijual pada kemudian hari ketika tren kembali berubah.
Metode Average
Metode yang terakhir adalah metode Average.Metode ini digunakan untuk menghitung biaya unit persediaan. Untuk caranya dalam menggunakan metode ini cukup dengan membagi biaya semua barang yang tersedia dengan unit yang tersedia untuk dijual kepada pelanggan. Metode ini akan menghasilkan biaya rata-rata setiap barang setiap unit yang akan dijual. Pengelolaan metode ini memang beda dengan metode FIFO, FEFO maupun LIFO. Dimana metode ini mempunyai tingkat kerumitan yang tinggi.
Itu lah beberapa uraian mengenai pengelolaan suatu barang. Pengelolaan barang memang membutuhkan ketelitian tinggi. Karena kesalahan dalam membuat sebuah laporan pengelolaan barang akan mengakibatkan bisnis yang dijalankan mengalami kerugian.